Tugas - Akuntansi Makalah Laporan Keungan


Tugas – Makalah Akuntansi LAPORAN KEUANGAN


AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

Oleh :
Ismail XII AK 1








JURUSAN AKUNTANSI
SMK BINA INSAN KAMIL


Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmatNya sehingga makalah Laporan Keuangan ini dapat terselesaikan pada waktunya.selawat dan salam, marilah sama-sama kita lambungkan kepada janjungan alam semesta Muhammad S A W. Dimana oleh beliau telah
membawa kita dari alam yang tidak berilmu pengetahuan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini,Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas Akuntansi di Sekolah SMK Bina Insan Kamil
Walaupun makalah ini sudah kami susun dengan sebaik-baik bentuk, tentu masih banyak kekurangannya sebagaimana pepatah mengatakan, “Tak ada gading yang tak retak”. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Demikian kata pengantar dari saya, semoga bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan terlebih-lebih bagi penulis sendiri di masa yang akan datang.Akhir kata,  dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada kita semua. Amin…




DAFTAR ISI
Kata Pengantar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Daftar Isi. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
BAB I         : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.2 Tujuan & Manfaat Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.3.1 Tujuan Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.3.2 Manfaat Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.4 Identifikasi Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.5 Bantuan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
1.6 Metodologi Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.7 Studi Pusaka (library Research) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.8 Sistematika Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II        : Pembahasan
2.1 Pengertian Akuntansi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.2 Pengertian Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  
2.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.4 Bentuk-bentuk laporan keuangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 
2.5 Bentuk Laporan Rugi Laba . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB III      : Penutupan
3.0 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .




BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Bertambahnya pesaing disetiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi international (multinational corporation), maka setiap perusahaan harus berusaha menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan, juga harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi termasuk dalam manajemen keuangan.
Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan eksistensi suatu perusahaan serta berpengaruh pula pada setiap individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dituntut untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien, sehingga perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan perusahaan.
Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Melalui analisis laporan keuangan, manajemen dapat mengetahui posisi keuangan, kinerja keuangan dan kekuatan keuangan (financial strength) yang dimiliki perusahaan. Selain berguna bagi perusahaan dan manajemennya, analisis laporan keuangan juga diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan lain seperti kreditor, investor dan pemerintah untuk menilai kondisi keuangan perusahaan dan perkembangan dari perusahaan tersebut.Seorang akuntan dituntut untuk mempunyai menilai kondisi dan perkembangan perusahaan melalui laporan keuangan agar dapat mempertahankan keberadaaan perusahaan dan mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat dan persaingan usaha yang semakin ketat
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk menulis Tugas Ujian Tengah Semester mengenai, “AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN”
1.2         Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat dari penulisan Tugas penyelesaian makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1           Tujuan Penulisan
  1. Untuk mengetahui pengertian dan hal yang berhubungan dengan Teori Akuntansi
  2. Untuk mengetahui pengertian dan hal yang berhubungan dengan Laporan Keuangan.
1.3.2           Manfaat Penulisan
Penulis berharap agar penulisan Tugas penyelesaian makalah ini dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak, antara lain :
1.      Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori dan memperdalam pengetahuan terutama yang berkaitan dengan teori akuntansi dan laporan keuangan yang pernah didapatkan semasa bersekolah di SMK Bina Insan Kamil
2.      Bagi Pembaca
Laporan ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan dan dapat menjadi bahan referensi atau acuan penulisan bagi penulis selanjutnya, khususnya siswa/siswi SMK Bina Insan Kamil, Jurusan Akuntansi.
1.4         Identifikasi Masalah
  1. Apakah pengertian dari Akuntansi dan apa saja yang berkaitan dengan Teori Akuntansi?
  2. Apakah pengertian dari Laporan keuangan dan apa saja yang berkaitan dengan Laporan Keuangan?
1.5         Batasan Masalah
Dalam pembahasan ini, penulis ingin membatasi tulisan hanya pada Teori Akuntansi dan Laporan Keuangan.
1.6      Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan merupakan gambaran rancangan/metode yang akan digunakan sebagai rencana, struktur dan strategi untuk penyelesaian penelitian. Dalam hal ini, penulis membutuhkan data-data yang bersumber pada :
1.7         Studi Pustaka (Library Research)
Yaitu mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan mempelajari berbagai bentuk bahan-bahan tertulis yang berkaitan dengan isi Tugas untuk mendapatkan informasi mengenai Teori Akuntansi dan Laporan Keuangan.
1.8      Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Tugas UTS ini, pembahasan dan penganalisaannya diklasifikasikan secara sistematis ke dalam lima bab yaitu :



BAB I              : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dipaparkan tentang latar belakang masalah, alasan pemilihan objek, maksud dan tujuan, identifikasi/ perumusan masalah, metodologi penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II             : PEMBAHASAN
Dalam bab ini Penulis melakukan menjelaskan materi yang penulis angkat sesuai dengan judul yang disampaikan.
BAB III            : PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang kesimpulan yang didapat oleh penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1         Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya. Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi modern
 Prinsip inti akuntansi keuangan modern ada pada sistem pembukuan berpasangan. Sistem ini meliputi pembuatan paling tidak dua masukan untuk setiap transaksi: satu debit pada suatu akun, dan satu kredit terkait pada akun lain. Jumlah keseluruhan debit harus selalu sama dengan jumlah keseluruhan kredit. Cara ini akan memudahkan pemeriksaan jika terjadi kesalahan. Cara ini diketahui pertama kali digunakan pada abad pertengahan di Eropa, walaupun ada pula yang berpendapat bahwa cara ini sudah digunakan sejak zaman Yunani kuno.
Kritik mengatakan bahwa standar praktik akuntansi tidak banyak berubah sejak dulu. Reformasi akuntansi dalam berbagai bentuk selalu terjadi pada tiap generasi untuk mempertahankan relevansi pembukuan dengan aset kapital atau kapasitas produksi. Walaupun demikian, hal ini tidak mengubah prinsip-prinsip dasar akuntansi, yang memang diharapkan tidak bergantung pada pengaruh ekonomi seperti itu.Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) – sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 – 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, didalamnya memuat perkataannya, “I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah “after the forme of Venice”.
Pada awal abad ke 18, jasa dari akuntan yang berpusat di London telah digunakan dalam suatu penyelidikan seorang direktur South Sea Company, yang tengah memperdagangkan bursa perusahaan tersebut. Selama penyelidikan ini, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan para. Laporannya diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master and Accountant in Foster Lane, London. Amerika Serikat berhutang konsep tujuan Akuntan Publik terdaftar pada Inggris yang telah memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
Tahap Pelaporan Keuangan
  1. Menyusun Laporan Keuangan
    1. Laporan Laba Rugi
    2. Laporan Perubahan Modal
    3. Laporan Neraca
    4. Laporan Arus Kas
    5. Menyusun Ayat Jurnal Penutup
    6. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan
Menyusun Ayat Jurnal Pembalik
  • Pihak-pihak yang berkepentingan
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah:
  1. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
    Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.
  2. Para pengelola perusahaan
Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.
1.    Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.


2.    Para investor
Para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia.
3.    Para kreditor
Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.
4.    Pemerintah
Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.
5.    Rekanan perusahaan
Rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.
  • Prinsip akuntansi
  1. Entitas (Kesatuan Usaha) :
Konsep ini sering disebut business entity concept. Konsep ini membatasi ruang lingkup kepentingan. Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan. Pemisahan ini ditujukan agar perusahaan berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan keuangan perusahaannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
  1. Going Concern (Kontinuitas Usaha) :
Konsep ini mengasumsikan suatu entitas ekonomi akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya.
  1. Penggunaan Unit Moneter dalam Pencatatan :
Semua transaksi-transaksi yang terjadi akan dinyatakan di dalam catatan dalam bentuk unit moneter pada saat terjadinya transaksi itu. Unit moneter yang digunakan adalah mata uang dari negara dimana perusahaan itu berdiri. Contoh : Indonesia unit moneternya Rupiah, Australia unit moneternya Dollar Australia, dan sebagainya.


  1. Time Period (Periode Waktu) :
Adanya pembatasan waktu untuk dapat menilai dan melaporkan hasil dari usaha yang dijalankan. Hal ini disebabkan karena perusahaan dianggap akan terus hidup dimasa yang akan datang, sehingga tidak mungkin apabila untuk mengetahui keuntungan atau kerugian dari usaha kita harus menunggu perusahaan ditutup terlebih dahulu.
  1. Historical Cost (Biaya Hostoris) :
Prinsip ini menetapkan nilai yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam melaporkan nilai dalam laporan keuangan diantaranya :
  1. Nilai Buku (Book Value)
  2. Nilai Tunai (Present Value)
  3. Nilai Ganti (Replacement Value)
  4. Nilai Pasar (Market Value)
Penetapan nilai yang dipakai dalam laporan keuangan dengan menggunakan harga perolehan merupakan hal yang terbaik dibandingkan cara-cara yang lain. Harga perolehan adalah merupakan jumlah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh suatu aktiva hingga siap pakai. Yang termasuk unsur harga perolehan adalah harga beli aktiva tersebut ditambah biaya-biaya lainnya sehingga aktiva tersebut siap digunakan.
  1. Pengakuan Pendapatan (Recognition of Revenue) :
Pendapatan adalah kenaikan bersih kekayaan perusahaan sebagai hasil dari kegiatan perusahaan karena :
·         Penjualan barang / jasa kepada pelanggan
·         Penerimaan sewa, bunga, deviden, royalities dan pendapatan lainnya
ü  Keuntungan dari penjualan aktiva
ü  Keuntungan dari pelunasan hutang
Besarnya pendapatan diukur dengan nilai uang, yaitu sebesar nilai tunai dari hasil penjualan barang / jasa atau aktiva lainnya. Untuk transaksi non kas harus ditentukan berdasarkan harga perolehan atau harga pasarnya atau berdasarkan pertimbangan lainnya yang dianggap terbaik. Pengakuan pendapatan dilakukan berdasarkan waktu (accrual basic) yaitu berdasarkan saat terjadinya transaksi penjualan barang ataupun jasa.
  1. Mempertemukan Beban dan Pendapatan (Matching Cost and Revenue) :
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini sangat bermanfaat untuk menentukan besarnya penghasilan bersih yang diperoleh perusahaan setiap periodenya. Karena biaya harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat pengakuan pendapatannya.


  1. Konsistensi (Consistency) :
Menurut prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menerapkan prosedur dan metode akuntansi yang sama (konsisten) dari satu periode ke periode berikutnya.
  1. Full Disclousure (Pengungkapan Lengkap) :
Dalam menyajikan data atau informasi keuangan suatu perusahaan harus secara lengkap dan tidak boleh ada yang disembunyikan.
  1. Materiil (Materiality) :
Pada dasarnya akuntansi disusun berlandaskan dasar teori yang diterapkan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu cara tertentu. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua transaksi diperlakukan sesuai dengan teori.
  1. Konservatif (Konservatism) :
Pada prinsip ini, laporan keuangan disusun sedemikian rupa dengan penilaian yang direndahkan. Hal ini terjadi karena adanya sikap berhati-hati pihak manajemen yang tercermin dalam laporan keuangan untuk mengantisipasi keadaan pada waktu tidak diperoleh laba atau rugi.
  1. Dasar Akrual (Accrual Basic) :
Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Dengan demikian, transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Kemudian, transaksi dicatat dalam catatan akuntansi dan dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang sama. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual tidak hanya memberikan informasi transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas. Tetapi, kewajiban pembayaran kas dan sumber daya yang menunjukkan kas yang akan diterima di masa depan juga diinformasikan.
2.2         Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.
Pada waktu akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak dibagikan (laba yang ditahan)
Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan di perusahaan yang utama yaitu Neraca dan Laporan Laba-Rugi, sedangkan laporan keuangan lainnya hanya merupakan laporan pelengkap yang bersifat membantu untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut.
         
Tujuan Laporan Keuangan
berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu :
  1. Memberikan informasi tentang jenis dan juga aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
  2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
  3. Memberikan informasi tentang jenis dan julmlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
  4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu
  5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
  6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
  7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
  8. Informasi keuangan lainnya.
Sifat Laporan Keuangan diantaranya :
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan oleh pihak management yang bersangkutan. Laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi.
ü  Fakta-fakta yang telah dicatat (recorder fact)
Laporan keuangan dibuat berdasarkan fakta dari catatan akuntansi, pencatatan dari pos-pos ini merupakan catatan historis dari peristiwa yang telah terjadi dimasa lampau dan jumlah uang yang tercatat dinyatakan dalam harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut. Dengan sifat yang demikian maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan posisi keuangan dari suatu perusahaan dalam kondisi perekonomian paling akhir.
ü  Prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain :
Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau kontinuitas usaha konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus, konsekwensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva tersebut dijual.
ü  Pendapat pribadi, dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan akuntansi telah diatur oleh dalil-dalil dasar yang telah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan tersebut tergantung oleh akuntan atau pihak management perusahaan yang bersangkutan misalnya dalam menentukan nilai persediaan itu tergantung pendapat pribadi management serta berdasar pengalaman masa lalu.
2.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
  • Dapat Dipahami
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahmi peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna
  • Relevan
laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna
  • Keandalan
informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material
  • Dapat diperbandingkan
informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.
Keterbatasan laporan keuangan
Keterbatasan laporan keuangan diantaranya :
  1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) bukan laporan yang final. Laporan keuangan tidak menjunjukkan nilai likwidasi atau realisasi dimana dalam pembuatannya terdapat pendapat-pendapat pribadi yang telah dilakukan oleh akuntan atau management yang  bersangkutan.
  2. Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatan bersifat pasti dan tepat. Angka yang tercantum dalam laporan keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang  belum tentu sama dengan harga pasar sekarang maupun nilai gantinya.
  3. Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar.
  4. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir).



2.4 Bentuk-bentuk laporan keuangan
Ada tiga laporan keuangan dasar yang biasa digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan : Neraca, Laporan Laba Rugi dan laporan Laporan Perubahan Modal.
1.      Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
Pengertian neraca adalah suatu laporan yang menggambarkan posisi aktiva, kewajiban dan modal pada saat tertentu. Laporan ini bisa disusun setiap saat dan merupakan opname situasi posisi keuangan pada saat itu.
dalam menyusun neraca, perusahaan dapat menggunakan beberapa bentuk sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Disamping itu, bentuk neraca yang dipilih sesuai dengan aturan dan kelaziman yang berlaku. Artinya penyusunan neraca didasarkan kepada bentuk yang telah distandarisasi, terutama untuk tujuan pihak luar perusahaan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa bentuk neraca, yaitu :
ü  Bentuk Skontro (Account form), merupakan neraca yang bentuknya seperti huruf “T”. Oleh karena itu sering juga disebut T Form. Dalam bentuk ini neraca dibagi kedalam dua posisi, yaitu disebelah kiri berisi aktiva dan sebelah kanan yang berisi kewajiban dan modal.
ü  Bentuk Vertikal (Report form). Dalam bentuk laporan isi neraca disusun mulai dari atas terus kebawah, yaitu mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank, efek, ialah komponen aktiva tetap,komponen aktiva lainnya, komponen kewajiban lancar, komponen utang jangka panjang dan terakhir adalah komponen modal (ekuitas).
Neraca terdiri dari tiga bagian utama, yaitu :
2.      Aktiva
Pengertian aktiva adalah aktiva yang tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang belum dialokasikan (deffered charges) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible assets).Aktiva diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu :
1.      Aktiva Lancar
Adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal).
2.      Aktiva Tidak Lancar
Adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang (mempunyai unsur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan).


3.      Hutang
hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang  berasal dari kreditor. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
  1. Hutang Lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayaran akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Hutang lancar meliputi : hutang dagang, hutang wesel, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo, penghasilan yang diterima dimuka.
  1. Hutang Jangka Panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannnya (jatuh temponya) masih jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca), yang meliputi : hutang obligasi, hutang hipotik, pinjaman jangka panjang yang lain.
4.      Modal
modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), laba ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya.     
2. Laporan Rugi Laba (Income Statement)
Laporan rugi laba merupakan laporan yang menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode tertentu yang tergambar dari jumlah pendapatan yang diterima dan biaya yang telah dikeluarkan sehingga dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan laba atau rugi.
Dan laporan rugi laba mempunyai prinsip-prinsip yang umumnya diterapkan adalah sebagai berikut :
  1. Bagian yang pertama menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan (penjualan barang dagang atau memberikan service) diikuti dengan harga pokok dari barang / service yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
  2. Bagian kedua menunjukkan biaya-biaya operasional yang terdiri dari biaya penjualan dan biaya umum / administrasi (operating expenses).
  3. Bagian ketiga menunjukkan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok perusahaan, yang diikuti dengan biaya-biaya yang terjadi diluar usaha pokok perusahaan (non operating / financial income and expenses).
  4. Bagian keempat menunjukkan laba atau rugi yang insidentil (extraordinary gain or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.



2.5 Bentuk Laporan Rugi Laba
bentuk dari laporan rugi / laba yang bisa digunakan adalah sebagai berikut”
1. Bentuk Tunggal atau single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan, baik pokok (operasional) maupun diluar pokok (non operasional) dijadikan satu, kemudian jumlah biaya pokok dan diluar pokok juga dijadikan satu. Dengan demikian, faktor pengurangnya adalah jumlah seluruh penghasilan dengan jumlah seluruh biaya. Artinya dalam bentuk ini laporan laba rugi disusun tanpa membedakan pendapatan dan biaya usaha dan diluar usaha lain.
2.  Bentuk Majemuk atau Multiple Step, merupakan pemisahan antara komponen usaha pokok (operasional) dengan diluar pokok (non operasional). Artinya terlebih dahulu dikurangi antara penghasilan pokok dengan biaya pokok, kemudian baru ditambah dengan hasil pengurangan penghasilan dan biaya diluar pokok.
  1. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal (statement of owner’s equity) melaporkan perubahan atas modal pemilik perusahaan pada suatu periode akuntansi.
Di dalam laporan perubahan modal terdapat beberapa komponen diataranya :

Modal awal : Keseluruhan dana yang di investasikan kedalam perusahan yang digunakan untuk menunjang pengoperasian perusahan pada saat awal perusahan tersebut baru berdiri atau posisi modal awal perusahan pada awal bulan pada tahun yang bersangkutan.

Laba / rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total biaya.

Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahan yang digunakan untuk keperluan di luar kegiatan / operasional perusahaan atau yang digunakan untuk keperluan pribadi.

Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari penambahan modal awal ditambah dengan laba ( jika mengalami keuntungan ) atau pengurangan modal awal dikurangi rugi usaha ( Jika mengalami kerugian ) kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil merupakan modal akhir.

Jadi unsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari Investasi awal atau modal awal, laba-rugi selama periode yang bersangkutan, prive penarikan modal oleh pemilik dan modal akhir, semoga informasi akuntansi ini dapat bermanfaat.
Langkah-langkah Pembuatan Laporan Perubahan Modal :
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat laporan perubahan modal :

    1. Menulis nama perusahaan pada baris pertama
    2. Menulis jenis laporan
    3. Menulis periode laporan
    4. Menampilkan modal awal ditambah dengan investasi tambahan laba bersih
    5. Mengurangkan dengan rugi bersih (kalau perusahaan mengalami kerugian)
    6. Mengurangkan dengan prive
    7. Hasil akhir dari seluruh proses ini adalah modal akhir perusahaan

Tahap akhir penyusunan laporan keuangan
  1. Jurnal Penutup (closing entry)
Jurnal yang dibuat pada akhir tahun untuk menutup semua akun rekening yang bersifat sementara yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo Akun sementara/nominal. Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya. Dalam pembuatan Jurnal Penutup, perlu dibuka Akun baru yaitu Akun Ikhtisar Laba Rugi yang digunakan untuk menampung pemindahan saldo Akun nominal.
  1. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku (post closing trial balance)
Suatu bentuk neraca saldo yang digunakan untuk memuat semua rekening yang tidak mengalami penutupan buku yaitu saldo-saldo dari akun-akun riil, akun yang ada pada neraca akhir periode akuntansi. Akun-akun riil ( harta, utang dan modal ) yang jumlahnya diambil dari saldo – saldo akun buku besar dan akun nominal ( pendapatan, beban ) dan prive.
c.     Jurnal Penyesuaian Kembali / Jurnal Pembalik (Reversing Entries)
Sistem akuntansi menganut prinsip konsistensi. Itulah mengapa untuk menghindari kesalahan-kesalahan pencatatan pada periode berikutnya, maka perlu dibuat jurnal ayat pembalik. Ayat jurnal pembalik dibuat untuk membalik ayat jurnal penyesuaian tertentu sebagaimana telah dibuat pada periode sebelumnya. Dan biasanya, ayat jurnal pembalik dibuat pada awal periode untuk  mengembalikan akun-akun yang timbul pada akhir periode sebelumnya, sebagai akibat dari ayat jurnal penyesuaian tertentu.

BAB III
PENUTUPAN

3.0 Kesimpulan
Perlu di ingat bahwa akuntansi merupakan suatu proses dari tiga aktivitas. Ketiga aktivitas itu adalah: pengidentifikasian (identifying), pencatatan (recording), dan pengkomunikasian (communicating) peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi bisnis dan non bisnis untuk kepentingan pemakai (user) informasi. Peristiwa-peristiwa ekonomi yang dimaksud adalah transaksi keuangan yaitu setiap kejadian di dalam organisasi yang menyebabkan bertambah, berkurang, dan/atau berubahnya susunan kekayaan, kewajiban, dan modal (ekuitas) organisasi yang bersangkutan. Aktivitas pengidentifikasian merupakan upaya untuk menyeleksi dan mengukur peristiwa-peristiwa yang relevan dengan kegiatan ekonomi perusahaan. Menyeleksi berarti memilah dan memilih peristiwa yang relevan dengan kegiatan ekonomi perusahaan, sedangkan mengukur berarti menghitung dan menentukan  nilainya dalam satuan uang, misalnya rupiah. Aktivitas pencatatan merupakan upaya untuk merekam peristiwa-peristiwa ekonomi tersebut dalam sebuah catatan permanen dari aktivitas ekonomi organisasi sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan

Post a Comment

[disqus]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget